Musi Rawas, BBJupdate – Persoalan mengenai penyebaran berita hoax terkait pembatalan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Musi Rawas (Mura) kini telah menemui titik akhir yang damai. Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud, dengan bijaksana memaafkan penyebar berita hoax tersebut setelah yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Penyebar berita hoax tersebut adalah Abdul Abakri, seorang Kepala Sekolah SD Negeri 1 Air Satan, Kecamatan Muara Beliti. Ia secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, khususnya kepada Bupati Mura, saat acara Senam Gerakan Sumsel Bugar Tahun 2024 yang diadakan di Danau Aur, Kecamatan Sumber Harta, Sabtu (31/8/2024).
“Saya mohon maaf yang seikhlas-ikhlasnya kepada Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud, karena saya tidak menyadari dan karena saya menganggap hal tersebut benar, namun ternyata berita tersebut adalah kebohongan,” kata Abdul Abakri.
Selain permintaan maaf, Abdul Abakri juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang dijalankan oleh Bupati Hj Ratna Machmud. Ia menegaskan bahwa meskipun dirinya bukan seorang ulama atau orang alim, dalam setiap ibadahnya, ia selalu mendoakan agar Bupati bisa terus melanjutkan pembangunan di Musi Rawas.
Bupati Hj Ratna Machmud pun merespon dengan penuh kebijaksanaan dan rasa syukur. Beliau mengapresiasi langkah Abdul Abakri yang berani mengakui kesalahannya di depan umum. “Saya memberikan maaf kepada Kepala Sekolah karena telah mengakui kesalahan dan menyesali perbuatannya,” ujar Bupati Hj Ratna Machmud.
Bupati juga menekankan pentingnya bertanggung jawab atas apa yang disampaikan, serta meminta agar Abdul Abakri tidak mengulangi perbuatan serupa di masa mendatang. “Ini adalah pembelajaran bagi semua masyarakat agar tidak sembarangan berbicara tanpa mengetahui kebenaran yang sebenarnya,” tambahnya.
Dengan penyelesaian masalah ini secara damai, Bupati Hj Ratna Machmud berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Musi Rawas. Langkah bijak beliau dalam memaafkan menunjukkan kepemimpinan yang tulus dan berfokus pada kedamaian serta persatuan masyarakat. (*)